Banyak hal di dunia ini yang terlihat menyenangkan, namun ternyata berbahaya. Manusia diberi kemampuan memilah dan memilih. Dan, kemampuan ini harus didukung pengetahuan. Segala tindakan dan pilihan kita memiliki resiko. Dengan begitu, kita harus tahu dan siap menerima konsekwensinya dan harus hati-hati dalam bertindak. Salah satunya adalah keputusan untuk merokok!
Di lingkungan kita, kadang teman atau orang di sekitar kita menawarkan rokok. Jika tidak mau menerima tawaran ini, mungkin kamu akan dikatakan kampungan atau tidak gaul.
Dari survey tahun 2000 ditemukan 3,5 juta orang meninggal tiap tahun akibat kebiasaan merokok. Sebatang rokok yang di bakar akan mengeluarkan lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya bagi kesehatan. Misalnya Gas CO, Nikotin, Coumarin, Acrolein, Acetilen, Ortocresol, Nitrogen Oksida, Hidrogen Cyanida, Methanol, Amonia, dan sebagainya. CO, yang lebih dikenal dengan zat monoksida, dapat mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Zat ini menyebabkan tubuh kita kekurangan Oksigen. Jika kekurangan oksigen ini terus berlangsung akan mengakibatkan penyempitan pembukuh darah. Jika terjadi penyempitan pembuluh darah di otak akan mengakibatkan serangan stroke, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian.
Secara umum, bahan bakar kimia yang dihasilkan rokok (yang dibakar) dibagi dalam dua kelompok, zat gas dan zat padat. Dari zat padat ini kemudian dapat di bagi menjadi dua, nikotin dan tar. Nikotin adalah bahan aditif, yang dapat membuat orang ketagihan. Nikotin mampu menaikkan tekanan darah. Dengan begitu, beban kerja jantung jadi lebih berat. Makanya bisa juga menyebabkan serangan jantung.
Sedangkan tar adalah kumpulan dari ratusan bahkan ribuan bahan kimia, yang dapat mengakibatkan kanker. Dalam bahasa kimia, tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Gangguan lain yang di sebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kulit, dsb, Brochitis kronis, empisema, dan sesak nafas, hilang nya sensitifitas indra perasa, serta banyak lagi. Selain bahaya merokok akibat tar dan nikotin menurut penelitian diketahui bahaya zat kimia yang dipakai sebagai aroma pada rokok. Aroma ini, selain dihirup perokok, juga di hirup orang disekitar perokok.
Zat kimia yang di kenal dengan nama alkenylbenzenes ini, menurut jurnal Agricultural and food Chemistry yang di terbitkan American Chemical Society, sangat berbahaya. Sampai saat ini, zat yang terkandung belum dapat di ketahui dengan pasti. Riset yang di lakukan dengan mengambil 8 sampel rokok tembakau dari berbagai merek menyebutkan adanya resiko kanker dan kerusakana saluran pernapasan pada orang yang terus-terusan menghirup zat ini, dalam waktu yang lama, secara langsung maupun tidak.
Beberapa penyakit yang mungkin diidap oleh perokok aktif dan pasif adalah Angina atau nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung. Bisa juga Asma (kesulitan pernapasan) dan alergi (iritasi akibat asap rokok), iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas.
Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang di kandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat. CO menyebabkan berkurang nya oksigen yang di terima janin.
Anak-anak yang orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi teling, hidung, dan tenggorokan. Mereka mempunyai kemungkinan 2x lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupannya.
Akibat yang bisa dirasakan langsung adalah napas bau, bau badan, kulitberkerut dan kering, pakaian bau dan bolong-bolong, karena terpecik api, jari dan gigi berubah warna, dsb.